Jenis Hijauan Pakan Ternak
Secara
umum jika mendengar kata rumput, yang terpikirkan oleh kita adalah
gulma / tanaman liar yang sering mengganggu tanaman pokok yang kita
pelihara atau budidayakan. Akan tetapi bagi dunia peternakan, rumput
merupakan salah satu hijauan makanan ternak yang sangat penting terutama bagi ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.
TAKSONOMI RUMPUT
| ||
Kingdom
|
:
|
Plantae
|
Famili
|
:
|
Graminae
|
Kelas
|
:
|
Monokotil
|
Genus
|
:
|
Pennisetum, Panicum, Paspalum, Brachiaria
|
Spesies
|
:
|
Pennisetum purpureum, Panicum maximum, Paspalum dilatatum, Brachiaria brizantha
|
Rumput (Graminae)
adalah tumbuhan monokotil dengan siklus hidup annual dan perennial.
Rumput memiliki ciri perakaran serabut, bentuk dan dasar sederhana,
perakaraan silindris, menyatu dengan batang, lembar daun terbentuk pada
pelepah yang muncul pada buku-buku (nodus) dan melingkari batang serta
tumbuh dengan membentuk rumpun. Akar utama rumput terbentuk sesudah
perkecambahan dan selama pertumbuhan tanaman muda (seedling). Akar
sekunder berbentuk padat di bawah permukaan tanah dekat dengan batang
dasar.
Dalam dunia peternakan, jenis rumput yang digunakan sebagai pakan ternak memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
Dalam dunia peternakan, jenis rumput yang digunakan sebagai pakan ternak memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
- Mempunyai palatabilitas yang baik ;
- Dipanen pada umur yang relatif tidak terlalu tua (saat sebelum berbunga) untuk mendapatkan nilai gizi yang tinggi ;
- Berwarna hijau, daun halus, merunduk, melengkung dan mudah rebah;
- Batang lebih gemuk, mengkilap dan jika ditekan mengeluarkan cairan;
- Ditanam pada tanah yang subur.
Golongan Rumput Pakan Ternak
Rumput sebagai hijauan makanan ternak dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
- Rumput Potong ; merupakan golongan rumput yang tumbuh tinggi secara vertical, banyak anakan, responsive terhadap pemupukan serta produksi per satuan luas relative tinggi. Contohnya : Rumput Pennisetum purpureum, Rumput Panicum maximum, Rumput Euchlaena mexicana, Rumput Setaria sphacelata, Rumput Panicum coloratum dan Rumput Sudan grass.
- Rumput Gembala ; merupakan golongan rumput yang tumbuh mendatar dan menjalar (stolon), system perakaran kuat dan dalam, tahan kekeringan serta tahan renggut dan injakan. Contohnya : Rumput Brachiaria brizantha, Rumput Brachiaria ruziziensis, Rumput Brachiaria mutica, Rumput Paspalum dilatatum, Rumput Digitaria decumbens dan Rumput Chloris gayana.
Jenis Rumput Pakan Ternak
Terdapat berbagai jenis rumput yang biasa digunakan sebagai hijauan makanan ternak, diantaranya adalah sebagai berikut:
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput gajah atau yang dalam bahasa latin di sebut Pennisetum purpureum merupakan
salah satu jenis rumput tahunan asal afrika yang mampu tumbuh tinggi
dan tegak, mempunyai perakaran yang dalam dan menyebar sehingga mampu
menahan erosi serta berkembang dengan rhizoma untuk membentuk rumpun.
Rumput gajah mempunyai sifat perennial serta dapat tumbuh setinggi 3
sampai 4,5. Bila dibiarkan tumbuh bebas, dapat setinggi 7 m, akar dapat
sedalam 4,5 m. Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm.
Adaptasi rumput ini toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan
genangan, tetapi responsif terhadap irigasi, suka tanah lempung yang
subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap
lindungan sedang dan berada pada curah hujan cukup, sekitar 1000
mm/tahun atau lebih. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa
pols dan stek, interval pemotongan 40 – 60 hari, responsif terhadap
pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu,
produksinya 100 – 200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th (BK), renovasi 4 –
8 tahun. Rumput Gajah toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak
tahan genangan, tetapi respon terhadap irigasi, suka tanah lempung yang
subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap
lingkungan sedang dengan curah hujan cukup, 1000 mm/th atau lebih.
Rumput Raja/King Grass (Pennisetum purpupoides)
Rumput Raja/King Grass (Pennisetum purpupoides)
Rumput
raja atau yang dalam bahasa latin di sebut Pennisetum purpupoides
merupakan merupakan salah satu jenis rumput hasil persilangan antara P. purpureum dan P. thypoides yang
berasal dari Afrika selatan. Rumput ini memiliki ciri-ciri tumbuh
membentuk rumpun dengan warna daun hijau tua dengan bagian dalam
permukaan daun kasar, tulang daun lebih putih dari rumput gajah.
Adaptasinya mampu tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat, tidak
tahan terhadap genangan air serta permukaan air tanah yang tinggi, tahan
naungan, tidak tahan terhadap penggembalaan berat dan pemotongan
dilakukan pada tahun kedua. Siklus hidup perenial, tumbuh membentuk
rumpun dengan tinggi mencapai 5 m, daya adaptasi baik pada daerah tropis
dengan irigasi yang baik (Amara et al., 2000). Rumput raja dapat
dikembangbiakkan dengan stek batang maupun sobekan rumpun (pols). Stek
dipotong sepanjang 25-30 cm atau 2 (dua) ruas batang. Batang pols dapat
diambil dari tanaman muda.
Rumput
raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian
dapat mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar agak
tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun helaian dekat liguna.
Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali jika di tanam di daerah
yang dingin. Rumput raja dapat di tanam di daeah yang subur di dataran
rendah sampai dataran tinggi, dengan curah hujan tahunan lebih dari
1.000 mm. Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi
rumput gajah, yaitu dapat mencapai 40 ton rumput segar/hektar sekali
panen atau setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun. Rumput raja
dapat berfungsi untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi yang melanda
permukaan tanah akibat sapuan air pada musim penghujan.
Rumput Setaria (Setaria spachelata)
Rumput Setaria (Setaria spachelata)
Rumput setaria atau yang dalam bahasa latin di sebut Setaria sphacelata
merupakan salah satu jenis rumput yang berasal dari Afrika tropik dan
dapat dikembangbiakkan dengan cara pols dan biji. Rumput setaria tumbuh
tegak, berumpun lebat, kuat, tinggi dapat mencapai 2 m, berdaun halus
pada bagian permukaan, daun lebar berwarna hijau gelap, berbatang lunak
dengan warna merah keungu-unguan, pangkal batang pipih, dan pelepah daun
pada pangkal batang tersusun seperti kipas.
Rumput
setaria sesuai untuk daerah tropik lembab, tumbuh membentuk rumpun
lebat dan kuat, tumbuh baik pada ketinggian 1000-3000 m di atas
permukaan air laut, tahan naungan dan genangan, rumput setaria dapat
mencapai tinggi 1,5 m, responsif terhadap pupuk N dan produksinya
berkisar antara 60-100 ton/ha/th. Rumput setaria sangat cocok di tanam
di tanah yang mempunyai ketinggian 1200 m dpl, dengan curah hujan
tahunan 750 mm atau lebih, dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, dan
tahan terhadap genangan air. Pembiakan dapat di lakukan dengan
memisahkan rumpun dan menanamnya dengan jarak 60 x 60 cm.
Pemupukan
di lakukan pada tanaman berumur kurang lebih dua minggu, dengan pupuk
urea 100 kg/hektar lahan, dan sebulan sekali di tambah dengan 100 kg
urea/hekt (AAK. 2003). Produksi hijauan rumput setaria dapat mencapai
100 ton rumput segar/hektar/tahun. Komposisi rumput setaria (dasar bahan
kering) terdiri atas; abu 11,5%, ekstrak eter (EE) 2,8%, serat kasar
(SK) 32,5%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 44,8%, protein ksar (PK)
8,3% dan total digestible nutrients (TDN) 52,88%.
Rumput Brachiaria (Bhachria Brizantha)
Rumput Brachiaria (Bhachria Brizantha)
Rumput Brachiaria atau yang dalam bahasa latin di sebut Brachiaria brizantha merupakan
salah satu jenis rumput yang berasal dari Afrika yang dapat
dikembangbiakkan menggunakan pols. Rumput Brachiaria dapat hidup dan
tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi, ketinggian 0 - 1200 m,
curah hujan lebih dari 1500 mm per tahun serta pada struktur tanah yang
ringan, sedang sampai berat. Rumput Brachiaria termasuk rumput yang
berumur panjang, bersifat pernial, pertumbuhannya membentuk hamparan
vertikal dan horizontal yang biasanya mencapai tinggi 60-150 cm. Batang
dan daunnya kaku serta kasar, sangat cocok digunakan sebagai rumput hay
karena batangnya kecil sehingga mudah menjadi kering.
Rumput Benggala (Panicum maximum)
Rumput Benggala (Panicum maximum)
Rumput Benggala atau yang dalam bahasa latin di sebut Panicum Maximum merupakan
salah satu jenis rumput yang berasal dari Afrika tropik dan sub tropic
dengan ciri tumbuh tegak membentuk rumpun, tinggi dapat mencapai 1 – 1,8
m, daun lebih halus daripada rumput gajah, buku dan lidah daun berbuku,
banyak membentuk anakan, bunga tersusun dalam malai dan berwarna hijau
atau kekuningan, serta akar serabut dalam. Rumput jenis ini dapat
berfungsi sebagai penutup tanah, penggembalaan, ataupun diolah dalam
bentuk hay dan silase.
Sifat
hidup dari rumput Benggala adalah perennial, tumbuh baik pada daerah
dataran rendah sampai 1959 dari permukaan laut, curah hujan yang sesuai
untuk rumput jenis ini adalah 1000 – 2000 mm/thn, rumput jenis ini tahan
kering tetapi tumbuh baik jika cukup air walaupun tidak tahan genangan.
Panicum maximum juga tahan naungan, responsif terhadap pupuk nitrogen,
dan juga tahan penggembalaan sehingga dapat dijadikan rumput potong
ataupun pastura.
Pengelolaan
tanaman ini dapat dilakukan dengan budidaya total, untuk perbanyakan
tanaman ini dapat menggunakan biji 4 – 12 kg/ha atau dengan menggunakan
sobekan rumput, jarak tanam yang sesuai adalah 60 x 60 cm. Panicum
maximum dapat ditanam bersama leguminosa Centrosema dengan perbandingan 4
– 6 kg Panicum per ha dan 2 – 3 kg Centro per ha atau dalam baris-baris
berseling.
Rumput Meksiko (Euchlaena Mexicana)
Rumput Meksiko (Euchlaena Mexicana)
Rumput
meksiko merupakan salah satu jenis rumput yang berasal dari Amerika
Tengah, Meksiko dengan ciri tumbuh tegak, batang dan daunnya lebar mirip
tanaman jagung. Ketinggian tanaman mencapai 2,5 – 4 m, tanaman ini
termasuk berumur pendek (annual), sistem perakarannya dalam dan luas,
tumbuh baik pada daerah-daerah lembab atau tanah yang subur dengan
ketinggian 0 - 1200 m dari permukaan laut dan curah hujan tidak kurang
dari 1000 mm/tahun. Di dalam Rumput Mexico atau Euchlaena Mexicana
terdapat presentase nutrisi dengan pebandingan protein kasar 9,16%,
Lemak kasar 2,43%, dan BETN 47,33%.
Rumput Signal (Brachiaria decumbens)
Rumput Signal (Brachiaria decumbens)
Rumput
signal merupakan salah satu jenis golongan rumput gembala yang tumbuh
menjalar dengan stolon membentuk hamparan lebat yang tingginya sekitar
30-45 cm, memiliki daun kaku dan pendek dengan ujung daun yang runcing,
mudah berbunga dan bunga berbentuk seperti bendera Sutopo. Jenis rumput
ini tumbuh baik pada kondisi curah hujan 1000-1500 mm/tahun dan
merupakan jenis rumput penggembalaan terbaik di Kongo.
Rumput Ruzi / Kongo (Brachiaria ruziziensis)
Rumput
ruzi / kongo adalah salah satu jenis rumput berumur panjang yang
berasal dari Kongo, dan Kenya (Afrika Tropis), yang dapat tumbuh baik
pada hampir setiap jenis tanah dan pada ketinggian 0 - 1.000 m atau
lebih dengan curah hujan sekitar 1.000 mm/tahun. Rumput ruzi / kongo
termasuk dalam golongan rumput gembala ringan (domba dan kambing) karena
kurang tahan injak dan renggut. Ciri – ciri rumput ruzi / kongo yakni
tumbuh vertikal dan horizontal, membentuk hamparan dan mencapai tinggi
60-120 cm. Bagian batang yang menjalar bersinggungan dengan tanah
(stolon), pada setiap buku stolonnya bisa tumbuh akar, bila kondisi
memungkinkan. Perakarannya luas, tetapi dangkal, sehingga kurang tahan
injak dan renggutan. Batang berwarna merah tua keunguan dan beruas
pendek, sedang keadaan daunnya lebar dan berbulu halus, tanaman ini juga
responsif terhadap pemupukan nitrogen. Rumput ruzi / kongo dapat
dikembangbiakkan dengan pols dan stek.
Rumput Kolonjono (Brachiaria mutica)
Rumput Kolonjono (Brachiaria mutica)
Rumput kolonjono atau yang dalam bahasa ilmiah disebut Brachiaria mutica merupakan
salah satu jenis rumput berumur panjang dan termasuk dalam golongan
rumput potong yang berasal dari daerah Afrika tropik yang dapat hidup
pada ketinggian 0 - 1.000 m dengan curah hujan lebih dari 1.000 mm/tahun
serta padastruktur tanah sedang atau berat. Ciri – ciri rumput
kolonjono yakni, tumbuh tegak sampai 60-90 cm dan tumbuh menjalar.
Panjang batang bisa mencapai 4,5 m. Setiap buku pada stolon tumbuh akar
dan tangkai daun. Baik pada batang maupun daun banyak terdapat bulu.
Rumput ini tahan genangan air sebab memang rumput rawa, tahan terhadap
tanah asam, atau netral, tetapi tak tahan tanah asin. Rumput kolonjono
dapat dikembangbiakkan dengan pols dan stolon.
Rumput Australia (Paspalum dilatatum)
Rumput Australia atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Paspalum dilatatum merupakan
salah satu jenis yang berasal dari Argentina (Amerika Selatan), masuk
ke benua Australia pada tahun 1870 dan akhirnya meluas menjadi rumput
benua Australia. Bahan penanaman adalah pols. Dapat tumbuh pada struktur
tanah sedang sampai berat. Tetapi yang paling baik adalah pada tanah
berat yang basah dan subur. Ketinggian 0-2.000 m (dataran rendah sampai
pegunungan). Curah hujan tak kurang 900-1.200 mm/tahun.
Rumput Australia termasuk rumput berumur panjang, tumbuh tegak yang bisa mencapai tinggi 60-150 cm, berdaun rimbun yang berwarna hijau tua. Tanaman ini toleran terhadap kekeringan karena sistem perakarannya luas dan dalam serta tahan genangan air. Rumput ini merupakan rumput gembala yang baik, sebab tahan injak dan renggut serta merupakan rumput yang palatable (enak) dan banyak nilai gizinya. Sebagai rumput potong, rata-rata produksinya bisa mencapai 50-70 ton per tahun/Ha. Sehabis dilakukan pemotongan, rumput ini pertumbuhannya kembali sangat cepat. Sebagai rumput gembala ketinggian harus dipertahankan sekitar 30 cm.
Rumput Australia termasuk rumput berumur panjang, tumbuh tegak yang bisa mencapai tinggi 60-150 cm, berdaun rimbun yang berwarna hijau tua. Tanaman ini toleran terhadap kekeringan karena sistem perakarannya luas dan dalam serta tahan genangan air. Rumput ini merupakan rumput gembala yang baik, sebab tahan injak dan renggut serta merupakan rumput yang palatable (enak) dan banyak nilai gizinya. Sebagai rumput potong, rata-rata produksinya bisa mencapai 50-70 ton per tahun/Ha. Sehabis dilakukan pemotongan, rumput ini pertumbuhannya kembali sangat cepat. Sebagai rumput gembala ketinggian harus dipertahankan sekitar 30 cm.
Sumber Dari: http://dodymisa.blogspot.com/2015/07/jenis-dan-karakteristik-rumput-pakan.html#ixzz3vlnTx73u
Rumput Raja (King Grass)
Advertisement
Situs-Peternakan.Com - Rumput raja yang sering juga disebut rumput kalanjana (kolonjono) berasal dari Afrikasi Selatan. Rumput ini hasil kawin silang antara rumput gajah dengan rumput pennisetum tydoides Burn. Sehingga rumput raja mirip dengan rumput gajah. Namun rumput raja memiliki keunggulan yaitu mudah ditanam, dapat tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian hingga 1500 meter dpl. Yang paling penting adalah produksi rumputnya lebih tinggi dibanding rumput gajah.
Klasifikasi Rumput Raja
- Kingdom : Angiospermae
- Class : Monocotyledoneae
- Ordo : Graminales
- Family : Graminaceae
- Genus : Pennisetum
- Species : P. purpureum
Ciri-Ciri Rumput Raja
- Berasal dari bibit unggul
- Tumbuh tegak dan berumpun mencapai 4 meter
- Batang tebal dan keras serta berbulu halus
- Produksi tinggi mencapai 40 ton rumput segar/hektar
- Jika dipotong akan tumbuh lagi.
Cara pemotongan rumput raja hampir sama dengan rumput gajah
dimana pemotongan harus menyisakan sekitar 10-15 cm dari tanah agar rumput
dapat tumbuh kembali dari pada selang beberapa minggu sudah bisa dipotong
kembali.


Manfaat rumput gajah sebagai hijauan makanan ternak memiliki
kandungan protein cukup besar dibanding rumput gajah.
Tabel Kandungan Nutrisi Rumput Raja
Nama
|
PK (%)
|
LK (%)
|
BETN (%)
|
Abu (%)
|
Ca (%)
|
P (%)
|
Rumput Raja
|
13,5
|
3,5
|
59,7
|
18,6
|
0,37
|
0,35
|
Rumput Meksiko (Euchelena Mexicana)
Advertisement
Situs-Peternakan.Com – Sesuai dengan namanya rumput Meksiko
berasal dari Negara Mexico serta Amerika Tengah. Rumput ini masuk ke Indonesia
sejak tahun 1878 yang dibawa ke pulau Jawa. Rumput ini merupakan salah satu
rumput unggul yang produksi per tahunnya dapat mencapai 120 ton atau sekitar 15
ton per hektar.
Tanaman rumput meksiko mudah tumbuh diberbagai jenis tanah lembab dan
subur dengan ketinggian hingga 1200 meter dpl. curah hujan sekitar 1000
mm/per tahun.
Sedangkan pada musim kemarau rumput ini sulit tumbuh karena memang tidak
tahan
terhadap kekeringan.
Klasifikasi atau Taksonomi Rumput Meksiko (Euchelena
Mexicana)
Kingdom
|
: Plantae
|
Division
|
: Magnoliophyta
|
Class
|
: Liliopsida
|
Ordo
|
: Cyperales
|
Famili
|
: Poaceae Barnhart
|
Genus
|
: Cenchurus L
|
Spesies
|
: Cenchurus ciliaris L
|
![]() |
Gambar Rumput Meksiko |
Ciri-Ciri atau Karakteristiknya :
- Batang kaku dan tegak serta beruas pendek-pendek menyerupai tanaman jagung
- Tinggi tanaman dapat mencapai 5 meter
- Daun berwarna hijau dan kaku serta terkulai bila diraba terasa kasar (seperti berbulu)
- Bunga berwarna kecoklatan berbentuk mayang seperti bunga jagung
Proteinnya cukup tinggi lebih tinggi dibanding rumput gajah
yakni berkisar 8-13 %. Selengkapnya tabel
kandungan nutrisi rumput meksiko
Nama
|
PK
|
LK
|
BETN
|
TDN
|
Abu
|
|
Rumput Meksiko
|
9,16%
|
2,43%
|
47,33%
|
Sumber data : purniawati-miemien.blogspot.com
Rumput Bebe (Brachiaria brizantha)
Advertisement
Situs-Peternakan.Com – Rumput bebe (Brachiaria brizantha)
merupakan jenis hijauan makanan ternak (HMT) yang berasal dari Afrika.
Memiliki beberapa varietas yang paling terkenal adalah Marandu, Karanga,
dan Serengeti. Varietas tersebut sangat cocok untuk hijauan potongan
maupun untuk padang penggembalaan.
Rumput bebe sangat cocok ditanam di daerah yang tropis lembab dan sum-lembab dengan ketinggian antara 0 – 3000 m dpl. Mudah beradaptasi pada tanah dengan kadar asam tinggi dan tidak subur, tetap memerlukan tanah yang agak lebih subur dibanding rumput signal. Rumput ini juga mampu mentoleransi lingkungan dengan paparan sinar matahari atau lingkungan yang ternaungi.
Karakteristik Rumput Bebe
Rumput bebe sangat cocok ditanam di daerah yang tropis lembab dan sum-lembab dengan ketinggian antara 0 – 3000 m dpl. Mudah beradaptasi pada tanah dengan kadar asam tinggi dan tidak subur, tetap memerlukan tanah yang agak lebih subur dibanding rumput signal. Rumput ini juga mampu mentoleransi lingkungan dengan paparan sinar matahari atau lingkungan yang ternaungi.
![]() |
Gambar By : fao.org |
- Penanaman dengan biji atau pols
- Tumbuhan menahun (perennial)
- Akar rimpang pendek dan panjang 20-200 cm
- Daunnya panjang (10-100 cm) dan tipis
- Batangnya tegak dengan tangkai
- Bunga bisa mencapai 180 cm dan tidak berbulu
Nama
|
PK
%
|
N
%
|
Ca
%
|
P
%
|
Mg
%
|
K
%
|
Na
%
|
KCBK
%
|
B. brizantha
|
10,8
|
1,73
|
0,26
|
0,16
|
0,18
|
1,41
|
0,02
|
56,9
|
Kaliandra, Batang dan Daunnya Banyak Manfaatnya
Advertisement
Situs-Peternakan.Com – Kali ini admin akan membahas satu per
satu mengenai hijauan pakan ternak. Ya seperti kita ketahui hijauan merupakan
pakan utama bagi ternak ruminansia. Kali ini admin akan membahas tentang
kaliandra.
Berdasarkan klasifikasinya kaliandra termasuk kelompok
plantae, family fabaceae yang banyak tumbuh di daerah dataran rendah hingga
dataran tinggi hingga 1500 m dari permukaan laut. Keunggulan kaliandra adalah
dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau walaupun tidak sebaik
pertumbuhannya dikala musim hujan, kecuali pada rawa kaliandra tidak dapat
tumbuh. Kaliandra dapat digunakan sebagai penahan erosi tanah dan air, karena
memiliki akar yang berbintil. Selain itu jika ditanam pada tanah yang kurang
produktif dapat menekan pertumbuhan gulma.
Setidaknya terdapat sekitar 200 jenis kaliandra. Di Indonesia
masyarakat banyak mengenai kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus) dan
kaliandra bunga putih (zapoteca) yang banyak digunakan sebagai tanaman
penghijauan dan pakan ternak. Batang pohonnya terutama kaliandra bunga merah dapat digunakan
sebagai penghasil energi sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Daun kaliandra banyak dijadikan sebagai pakan ternak untuk ternak ruminansia. Sebab kaliandra memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi.
Berikut adalah komposisi kandungan kaliandra
PK (%)
|
EK (kkal/kg)
|
SDN (%)
|
Lignin(%)
|
Abu (%)
|
Ca (%)
|
22,4
|
46,30
|
24,0
|
19,95
|
7,5
|
1,6
|
Sumber data :
lembahgogoniti.com
Kaliandra Sebagai Pakan Ternak
Kaliandra dapat digunakan sebagai pakan ternak yaitu
daunnya. Daun kaliandra banyak mengandung protein yang cukup tinggi. Pada
ternak ruminansia seperti sapi Kaliandra dapat menggantikan rumput maksimal 50%,
sedangkan pada kambing dan domba sampai dengan 30%.
Seperti dilansir dari situs lembahgogoniti.com Kaliandra dapat diberikan pada ternak ruminansia dan ternak unggas (ayam dan bebek). Pada ternak ruminansia pemberian kaliandra sebaiknya dalam keadaan segar, jika dalam keadaan kering akan mempengaruhi pertumbuhan ternak sebab kadar protein telah berkurang. Pemberian pada unggas, kaliandra harus dijadikan tepung terlebih dahulu dengan cara pengeringan dan digiling. Efek pemberian tepung kaliandra sebesar 2-5% pada unggas khususnya ayam petelur dapat memberikan warna kuning telur yang lebih cerah sebab daun kaliandra berfungsi sebagai karotinioid.
Lamtoro, Kandungan Protein Banyak Juga Mengandung Zat Anti Nutrisi
Advertisement

Tanaman Lamtoro pertama kali dibawa ke Indonesia pada abad ke-20 yang
banyak digunakan untuk kepentingan dalam sektor pertanian dan kehutanan. Di
Indonesia lebih dikenal dengan Lamtoro Gung.
Lamtoro dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi
dengan iklan sedang. Pohonnya dapat tumbuh hingga 10 meter dengan akar
berbintil-bintil sehingga dapat digunakan sebagai penahan erosi. Lamtoro banyak
sekali manfaatnya salah satunya adalah daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak berupa hijauan yang kaya akan protein yang tinggi berkisar 25-32 % dari bahan
kering.
Meski kaya akan protein Lamtoro ternyata mengandung zat anti
nutrisi yaitu mimosin, asam sianida, dan tannin. Asam amino non protein yang
disebut mimosin (dapat menyebabkan keracunan), asam sianida (HCN) dapat
menyebabkan pembengkakan kelenjar tiroid pada ternak. Sedangkan tanin yang
dapat menurunkan palatabilitas pakan dan penurunan kecernaan protein (Siregar,
1994)
Lamtoro Sebagai Hijauan Pakan Ternak
Lamtoro bersifat sebagai pakan tambahan, sehingga pemberian
terbaik pada ternak dicampur dengan pakan hijauan lainnya bisa rumput gajah
atau jerami. Agar pakan yang selama ini berupa rerumputan yang rendah kandungan
gizinya dapat meningkat.
Karena lamtoro mengandung zat anti nutrisi dengan
dicampur dengan bahan pakan lainnya dapat mengurangi resiko keracunan pada
ternak ruminansia. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa lamtoro mengandung
zat anti nutrisi yaitu mimosin, asam sianida, dan tannin. Sebenarnya Kandungan
tanin pada lamtoro dapat mencegah terjadinya penyakit kembung/bloat.
Saran pemberian pakan lamtoro pada ternak ruminansia adalah
sebesar 20-30% ada juga yang menyarankan 40-60% dari bahan pakan utama berupa hijauan bisa
rumput gajahan, jerami, dll. Pemberian sebaiknya
diberikan dalam bentuk kering dan dicincang.
Sumber Referensi :
- http://balitnak.litbang.pertanian.go.id
- http://id.wikipedia.org/wiki/Lamtoro
Sumber Referensi :
- http://balitnak.litbang.pertanian.go.id
- http://id.wikipedia.org/wiki/Lamtoro
Daun Turi Sebagai Pakan Ternak Kaya Protein
Advertisement
Turi pada umumnya banyak dimanfaatkan sebagai pohon
pelindung karena tumbuhnya yang merambat. Manfaat lainnya dapat dijadikan
sebagai sebagai lalapan atau sayur yaitu polong dan bunganya, dapat juga dijadikan sebagai obat tradisional
yaitu kulit kayunya yang direbus dan airnya diminum yang dapat mengobati
sariawan, disentri, dan menceret.
Turi Sebagai Hijauan Pakan Ternak
Daun Turi banyak mengandung protein yang tinggi dan berkualitas. Tiap 100 gram berat kering, daun turi mengandung 36% protein kasar dan serat kasar yang rendah antara dibawah 18 %. Namun demikian daun turi memiliki kandungan zat anti nutrisi yaitu saponin dan tanin, sejauh ini belum ada reaksi toksik yang terjadi pada ruminansia.
Kandungan nutrisi daun turi sebagai hijauan pakan ternak
Hijauan
|
PK (%)
|
EK(kkal/g)
|
SDN (%)
|
Lignin (%)
|
Abu (%)
|
Ca (%)
|
Turi
|
30,1
|
4,825
|
24,4
|
2,7
|
7,5
|
1,5
|
Gamal (Gliciridia sepium)
Advertisement
Situs-Modem.Blogspot.Com – Gamal (Gliciridia sepium) merupakan
tanaman jenis leguminosa yang sering digunakan sebagai pakan ternak terutama
ruminansia yaitu pada daunnya. Klasifikasi gamal yaitu kerajaan : plantae,
kelas : Magnoliophyta, dari family Fabaceae.
Gamal berasal dari Amerika Tengah dan Brasil yang beriklim
kering. Gamal dapat tumbuh subur hingga ketinggian 1200 meter di atas permukaan
laut. Di Indonesia, gamal pertama kali dibawa oleh orang Belanda ke Medan
tepatnya di Kabupaten Deli untuk digunakan sebagai tanaman pelindung teh, dari
sini kemudian menyebar ke seluruh Sumatera dan Jawa.
Ciri-Ciri gamal adalah pohonnya bercabang banyak dengan
ketinggian 2-15 cm, batang berdiameter 15-30 cm, bunga berbentuk malai, berwarna
merah jambu, dan daunnya akan berguguran pada musim kemarau.
Gamal Sebagai Pakan Ternak Ruminansia
Daun gamal memiliki kandungan protein tinggi lebih dari 17 %
yang mudah dicerna oleh ternak ruminansia. Sebagai perbandingan berikut adalah tabel
kandungan nutrisi daun gamal
Hijauan
|
BK (%)
|
PK (%)
|
SK (%)
|
Abu
|
Ca
|
P
|
CP (%)
|
Gamal
|
29,1
|
23
|
20,7
|
20,7
|
76,000
|
76,000
|
55,3
|
Sumber data : Lembahgogoniti.com
Meski banyak mengandung protein, gamal memiliki zat anti
nutrisi (zat racun), yaitu dicaumerol dan Asam Sianida (HCN), Nitrit, dan Tanin.
Dicaumerol merupakan senyawa yang mengikat vitamin K dan dapat mengganggu serta
menggumpalkan darah. Dicaumerol akan sangat berbahaya pada ternak monogastrik
seperti kelinci dan unggas yang dapat menyebabkan kematian. Sedangkan pada
ternak ruminansia tidak begitu berbahaya. Pada Asam Sianida, Nitrat,
dan Tanin nilai konsentrasinya rendah, namun tetap harus diwaspadai. Oleh karena itu pemberian Gamal pada ternak
ruminansia sebaiknya dicampur dengan rumput lain. Lebih lanjut gamal harus
dilayukan terlebih dahulu bertujuan meningkatkan kuantitas asupan pakan.
Rumput Beha (Brachiaria humidicola)
Advertisement
Situs-Peternakan.Com – Rumput Beha (Brachiaria humidicola) merupakan
tanaman hijauan makanan ternak yang berasal dari Afrika Timur dan
Selatan. Sering dijadikan tanaman rumput dilahan penggembalaan dan
sangat tahan penggembalaan berat, namun disisi lain juga bisa dipotong
dengan sistem potong-angkut.
Ada dua varietas yang dikenal dimasyarakat yakni varieta Yanero dan dan Tully. Perbedaan dari kedua terletak pada daunnya, vaeritas Yanero daunnya lebih lebat dibanding varietas Tully. Namun Tully penyebarannya lebih cepat sehingga sangat cocok sebagai pencegah erosi.
Rumput beha dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1000 – 2000 m dpl. Curah hujan 1.300 mm/tahun. Dapat beradaptasi dengan segala kondisi tahah baik pada tanah dengan kadar keasaman tinggi sampai basa. Sangat respon dengan terhadap pemupukan N.
Karakteristik Rumput Beha (Brachiaria humidicola) :
- Penanaman dengan biji atau pols
- Tumbuh dengan cara stolon dan rhizome dan membentuk hamparan yang lebat
- Batang tumbuh pendek
Kandungan nutrisinya sangat rendah sekali. Pemberian pada ternak harus dalam jumlah sedikit pada domba dan kambing. Jika terlalu besar dapat menyebabkan fotosensitisasi. Fotosensitisasi adalah tanda-tanda dari suatu penyakit berupa dermatitis atau eksim kulit yang pada umumnya menyerang hewan pemakan rumput (berbivora) seperti sapi, kambing, domba, dan kuda.
![]() | ||||
Gambar By :moa.gov.jm |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar